Kamis, 26 Juli 2007

A poem without meaning

Bukan yang paling terang
Namun menyala kerlipnya
Di tengah langit
Jiwa malam yang gelap
………menyebutnya BINTANG

Ingin menyapa…. cahayanya
Tapi…..

Hanyalah aku…..
………..KABUT SUBUH
Merengkuh embun

Yang pupus sirna
Oleh teguran lembut sang dewa surya
Kala pagi menjemput

……..Jeda oleh jutaan masa……
Kuketuk pergantian waktu…
malam…subuh dan pagi……..

karena dia bintang dan aku kabut subuh…..

2 komentar:

. mengatakan...

Mantaaaappppp...
Memang puitis nih. Bukan destructive.

Salam kenal ya

Kun
http://kunaifi.wordpress.com

Anonim mengatakan...

baca : terbayang ada di tengah lautan .... naik sampan ga tau arah